Pembersihan GST mencapai rekor tertinggi Rs 1,68 triliun pada bulan April karena aktivitas bisnis yang kuat

Mbisnis.net – Pengumpulan pajak barang dan jasa ( GST ) melonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebesar Rs 1,68 triliun pada bulan April, tetap di atas level Rs 1,10 triliun sejak Juli tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya koleksi telah melampaui angka Rs 1,5 triliun. Tinggi sebelumnya tercatat pada bulan Maret di lebih dari Rs 1,42 triliun.

“Pengumpulan GST kotor pada April 2022 adalah Rs 25.000 crore lebih dari koleksi tertinggi berikutnya bulan lalu, kementerian keuangan mengatakan pada hari Minggu saat merilis data pengumpulan bulanan.

“Pembersihan yang kuat dapat dikaitkan dengan peningkatan perilaku kepatuhan, yang merupakan hasil dari berbagai tindakan yang diambil oleh administrasi pajak untuk mendorong pembayar pajak untuk mengajukan pengembalian tepat waktu, untuk membuat kepatuhan lebih mudah dan lebih lancar, dan tindakan penegakan yang ketat diambil terhadap pembayar pajak yang bersalah diidentifikasi berdasarkan analisis data dan kecerdasan buatan, kata kementerian itu

Jumlah tagihan e-way yang dihasilkan pada bulan Maret 2022 adalah 77 juta, meningkat 13 persen dari 68 juta tagihan e-way yang dihasilkan pada bulan Februari 2022, yang mencerminkan pemulihan aktivitas bisnis lebih cepat. kecepatan, katanya.

Dari total koleksi, CGST adalah Rs 33.159 crore, SGST berdiri di Rs 41.793 crore, IGST adalah Rs 81.939 crore (termasuk Rs 36.705 crore dikumpulkan pada impor barang) dan cess Rs 10.649 crore (termasuk Rs 857 crore dikumpulkan pada impor barang) .

Pemerintah telah membayar Rs 33.423 crore ke CGST dan Rs 26.962 crore ke SGST dari IGST . Total pendapatan Pusat dan Negara Bagian pada bulan April 2022 setelah penyelesaian reguler adalah Rs 66.582 crore untuk CGST dan Rs 68.755 crore untuk SGST.

Pendapatan untuk bulan April 2022 adalah 20 persen lebih tinggi dari pendapatan GST pada bulan yang sama tahun lalu. Selama bulan tersebut, pendapatan dari impor barang lebih tinggi 30 persen dan pendapatan dari transaksi domestik (termasuk impor jasa) 17 persen lebih tinggi dari pendapatan dari sumber-sumber ini selama bulan yang sama tahun lalu.